Menu

Sabtu, 26 Juni 2010

Dokumentasi Kaola Mandiri





analisis usaha jamur merang (dg sewa)

(kapasitas 3 kumbung selama 1 kali produksi)

No

Uraian

Satuan

Unit

Rupiah

Jumlah (Rp)

A

Biaya Tetap

1

Sewa kumbung

3

300.000

300.000

2

Sewa alat

1

40.000

40.000

Total biaya tetap

340.000

B

Biaya Variable

1

Bibit

Baglog

45

4.000

180.000

2

CM

Sak

2

15.000

30.000

3

Massbio decomposer

Liter

1

50.000

50.000

4

Kesing pelapis bibit

3

10.000

30.000

5

Jerami

3

100.000

300.000

6

Kayu bakar

M2

1,5

50.000

75.000

7

Minyak tanah

1

7.000

7.000

8

Tenaga kerja

Pengomposan

2

15.000

30.000

Pembalikan

2

15.000

30.000

Pemasukan

2

15.000

30.000

Pasteurisasi

1

15.000

15.000

Perawatan

1

15.000

15.000

Pemanenan

6

15.000

90.000

Perombakan

2

15.000

30.000

Total biaya variable

912.000

Total biaya tetap

340.000

Biaya tak terduga

100.000

Total biaya

1.352.000

Pertimbangan kelayakan usaha budidaya jamur merang

1.Produksi

Produksi per kumbung (minimal) = 60 kg

Total = 60 kg x 3 kumbung

= 180 Kg

2.Pendapatan

Total pendapatan = total produksi x harga

= 180 x Rp. 10.000

= Rp. 1.800.000

3.Keuntungan

= pendapatan biaya total produksi

= Rp. 1.800.000 – 1.352.000

= Rp. 448.000

4.BEP (Break Event Poin) Harga

= Total biaya : produksi total

= Rp 1.352.000 : 180

= 7511/ Kg

Artinya usaha jamur merang mengalami titik impas pada saat harga jual jamur sebesar Rp. 7511,- per Kg

5.BEP Produksi

= Total biaya : Harga per Kg

= Rp. 1.352.000 : Rp. 10.000/ Kg

= 135

Artinya usaha jamur merang mengalami titik impas pada saat produksi total sebesar 135 Kg

6.R/C Ratio

= Total pendapatan : total biaya

= Rp. 1.800.000 : Rp. 1.352.000

= 1,3

Artinya setiap Rp. 1 yang dikeluarkan untuk usaha ini, mendapatkan pengembalian sebesar Rp. 1,3

7.PBP (Pay Back Period)

= Total biaya x n (hari) : total pendapatan

= Rp. 1.352.000 x 30 : Rp. 1.800.000

= 23

Artinya, periode untuk menutup kembali pengeluaran dan biaya produksi diperlukan waktu selama 23 hari

Fb. jsyudha@yahoo.com

Pengurus Kaola Mandiri





Profil Kaola Mandiri

1. SEJARAH SINGKAT

Paguyuban Kaola Mandiri adalah komunitas petani jamur merang yang berusaha mandiri sepenuhnya. Komunitas yang terbentuk pada tahun 2004, berpusat di Jl. Airlangga Gg. VIII No. 36 dusun Kaliputih, desa Rambipuji, kecamatan Rambipuji, kabupaten Jember ini merupakan suatu wadah yang membentuk jaringan kerja petani budidaya jamur merang. Gagasan terbentuknya paguyuban diprakarsai oleh Bapak Riyanto, setelah beliau merasakan persaingan yang kurang sehat di dalam budidaya jamur merang bersama mitra kerja sebelumnya. Maka beliau mengajak beberapa sahabat lamanya, diantaranya Bapak Nadi, dan Bapak Heri untuk mengembangkan budidaya jamur merang dan menyebarluaskannya. Bapak Riyanto memimpin langsung gerakan budidaya jamur merang ini ke beberapa wilayah di Jember. Sampai tahun 2010, anggota keseluruhan sebanyak 50 orang dengan total kepemilikan 174 unit (kumbung) budidaya jamur merang. Nama Kaola Mandiri berasal dari kata Kolat (jamur, Madura red.) menjadi Kaola dan kata Mandiri yang memiliki arti bagaimana menciptakan kemandirian yang sustainable.

Bapak Riyanto, sebelum menggeluti budidaya jamur merang, beliau adalah seorang kuli mebel di salah satu perusahaan mebel yang ada di Rambipuji. Pada awal masa krisis keuangan di Indonesia, tahun 1997, Bapak Riyanto sudah mulai merencanakan usaha baru sebelum terjadinya PHK besar-besaran. Dengan semangat belajar yang tinggi akhirnya beliau memutuskan berhenti bekerja di mebel dan pergi belajar tentang budidaya jamur merang. Salah satu usahanya adalah melakukan study tour ke Karawang Jawa Barat, di sana beliau mempelajari bagaimana sistem pengomposan yang benar. Kemudian beliau bertemu sahabat lamanya yang berkerja di salah satu perusahaan produksi dan pengekspor jamur di Jawa Tengah, di sana belajar tentang sistem kultur jaringan. Setelah itu beliau praktik budidaya jamur di kota Malang bersama temannya dan hasil yang diperoleh sangat memuaskan. Akhirnya beliau memutuskan untuk pulang ke Jember dan melakukan budidaya jamur merang.

Alasan budidaya jamur merang di Jember cukup sederhana, pertama, kabupaten ini memiliki areal persawahan yang sangat luas dan kegemaran mayoritas petani adalah menanam Padi, jerami Padi merupakan bahan baku jamur merang. Kedua, budidaya jamur merang tidak membutuhkan lahan yang luas. Ketiga, pengetahuan dan minat masyarakat terhadap pemenuhan gizi lengkap sehingga permintaan jamur merang di pasar cukup tinggi.


2. VISI

Menjadikan paguyuban Kaola Mandiri sebagai wadah solusi alternatif untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Jember

3. MISI

1. Memberikan pembinaan dan pendampingan budidaya jamur merang

2. Memberikan jaminan pemasaran hasil budidaya jamur merang

3. Menyediakan segala kebutuhan budidaya jamur merang

4. Melakukan eksperimen peningkatan teknologi budidaya

5. Mengaktualisasikan eksistensi paguyuban

4. TUJUAN

Mengembangkan dan menyebarluaskan budidaya jamur merang di Jember

5. MOTTO

“Berusaha Maksimal Hasil Optimal”

6. STRUKTUR ORGANISASI

Penanggungjawab : Riyanto

Ketua : Rahmad

Sekretaris : Bashori & Subandi

Bendahara : Heri

Humas : Eko

Koordinator-Koordinator

· Ko-Bibit : Sofyan Alek

· Ko-Bahan Baku

& Bahan Bakar (wilayah Timur&Barat) : Saleh

· Ko-Bahan Baku

& Bahan Bakar (wilayah Selatan&Utara) : Sukarman

Ko-Teknis Budidaya : Misnadi

7. KEGIATAN

1. Forum Diskusi Anggota (setiap awal bulan)

2. Forum Diskusi Pengurus (2 minggu sekali)

3. Arisan Anggota (setiap awal bulan)

4. Pendampingan budidaya jamur merang

5. Pemasaran hasil

6. Melakukan kontrak kerjasama dengan pihak-pihak investor

8. KEANGGOTAAN

Cara menjadi anggota paguyuban Kaola Mandiri sangat mudah, yaitu dengan menghadiri forum diskusi anggota yang dilaksanakan setiap awal bulan (tanggal 1) dan meminta ijin kepada anggota lama.

9. EVENT YANG PERNAH DIIKUTI

1. Pameran bedah potensi desa yang dilaksanakan oleh Pemkab Jember, di kecamatan Ajung kabupaten Jember tahun 2009

2. Uji kelayakan budidaya jamur merang dalam usulan kegiatan IPTEKDA yang laksanakan oleh LIPI di Malang tahun 2009

3. Pelatihan sistem kultur jaringan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Jember tahun 2009


DAFTAR ANGGOTA PAGUYUBAN KAOLA MANDIRI

No

Nama Pemilik

Volume (unit/kumbung)

Alamat

1

Riyanto

13

Rambipuji

2

Rahmat

14

Jenggawah

3

Bashori

3

Ajung

4

Heri

3

Curah Suko-Kaliwining

5

Ust. Kholiq

3

Curah Suko-Kaliwining

6

Shaleh

6

Gebang-Panti

7

Johar

4

Gebang-Panti

8

Nadi

5

Rambipuji

9

Sofyan Alex

7

Rambipuji

10

Wahid

4

Kemiri-Panti

11

Sutikno

2

Dukuh Mencek

12

Naoval

3

Ajung

13

Syaiful

3

Jubung

14

Saiful

2

Darungan

15

Miftah

2

Darungan

16

Subandi

2

Baratan

17

P. Ina

2

Darsono

18

Irma

3

Jombang-Kencong

19

Abd Wahid

2

Tugu Sari

20

Saiful

3

Gumuk Mas

21

Eko

2

Ledok Ombo-Panti

22

Dayat

3

Mumbul Sari

23

Supriyanto

6

Sukowono

24

Sugiharto

2

Dukuhsia

25

Cak Mat

2

Dukuhsia

26

Gufron

2

Dukuhsia

27

Zaini

6

Pecoro

28

Nahdatul Huda

2

Kaliwining

29

Sumar

2

Bangsal

30

Nanang

2

Baratan

31

H. Hudori

3

Mangli

32

M. Ulum

1

Serut-Panti

33

Nanang

6

Curah Banteng

34

Budi

2

Dukuh Mencek

35

Budi

2

Ledok Ombo

36

Fathur

1

Sukowono

37

Wahyudi

3

Serut-Panti

38

Sodik

3

Karang Asem

39

Rudik

4

Karang Asem

40

Syaifudin

2

Karang Asem

41

Taufik

2

Karang Asem

42

Kholiq

2

Glagahwero

43

Purnomo

3

Glagahwero

44

Juanda

1

Sempusari

45

Murgito

4

Bagon

46

Habib

6

Pecoro

47

Rohikin

3

Pecoro

48

Hadi

3

Suci-Panti

49

Hema

3

Suci-Panti

50

Sukarman

1

Rambigundam

TOTAL Kepemilikan

170 unit/ kumbung